Jadilah pribadi yang santun, pribadi yang lemah lembut, penuh kasih dan jangan jadi pribadi yang kasar.
Karena pribadi yang santun penampilannya tampak tenang dan berwibawa.
Karena pribadi yang santun lebih disukai dan di sayangi banyak orang, kehadirannya slalu ditunggu.
Karena pribadi yang santun dapat mengalahkan pribadi yang kasar atau keras.
Lihatlah batu karang di tengah laut yang tampak begitu keras, tampak begitu kokoh berdiri akhirnya akan terkikis dan hancur juga oleh hantaman ombak.
Lihatlah tebing yang kokoh berdiri menjulang akhirnya akan terkikis dan longsor juga oleh air hujan.
Ombak dan air hujan jauh lebih halus dari pada batu karang dan tebing. Lebih hebatnya lagi, ombak dan air hujan yang menghancurkan batu karang dan tebing digerakkan oleh angin yang jauh lebih lembut dan halus dari keduanya.
Kalau pribadi yang keras dan kasar dihadapi dengan pribadi yang keras dan kasar pula maka yang terjadi adalah pertentangan, perkelahian dan pertumpahan darah.
Lihatlah… perkelahian yang terjadi disekitar kita; tawuran antar pelajar; perang antar kampung, itu semua cermin dari pribadi pribadi yang keras.
Kalau semua itu dihadapi dengan santun, dengan lemah lembut pasti hasilnya akan lebih indah.
Rasulullah SAW adalah pribadi yang santun, pribadi yang lemah lembut. Banyak contoh yg menceritakan tentang kesantunan beliau….
Jauh sebelum jd Rasul, saat peletakan hajar aswad, terjadi pertentangan hebat antar suku ttg siapa yg berhak meletakkan hajar aswad ke tempatnya semula. singkat cerita, beliau dipercaya untuk meletakkan hajar aswad tsb. Di letakkannya hajar aswad di atas surban yg sudah digelar kemudian masing2 kepala suku disuruh memegang ujung surban dan mengangkatnya dan nabi meletakkannya kembali hajar aswad keposisi semula. sebuah pnyelesaian yg sangat indah, semua sama sama puas. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh pribadi yang santun, pribadi yg lemah lembut.
Kita tentu ingat, saat hendak pergi shalat, ditengah jalan beliau dicegat seorang kafir qurais dan kemudian beliau diludahi tapi karena beliau menghadapinya dengan penuh kesantunan, akhirnya si kafir tersebut menyatakan keimanannya.
Saat peristiwa fathul makkah, Rasulullah SAW dengan membawa sepuluh ribu pasukan datang ke makkah. Seluruh penduduk makkah tak berdaya, pasrah menunggu penghakiman dari kaum muslimin. Nabi SAW bersabda, penduduk makkah yg berlindung di rumahnya abu sofyan maka dia akan aman, penduduk makkah yg berdiam di masjidil haram maka dia akan aman, penduduk makkah yg berdiam didalam rumahnya dia akan aman. Akhirnya seluruh penduduk makkah dengan ikhlas hati bersedia menyatakan keimanannya dengan tanpa adanya pertumpahan darah. Itulah sebuah penaklukan, sebuah penyelesaian yg sangat indah. Yang menang tidak berbesar hati dan sombong, yg kalah jg merasa dihargai dan di hormati, tidak merasa direndahkan.
Bisa kita bayangkan seandainya kaum mukmin bersikap sombong, congkak apalagi semena mena karena merasa menang, pastilah hasilnya akan lain. tentunya akan ada perlawanan dan pertumpahan darah.
sebuah kemenangan yang indah yg tak mungkin bisa diraih kalau tidak dengan pribadi yg santun.
JADI KALAU BISA LEMBUT ATAU SANTUN KENAPA HARUS KASAR ATAU KERAS